Kemeriahan Temu Akbar Go Ahead People

Menjelang sore di hari Minggu kemarin, handphone saya mulai sibuk dengan notifikasi whatsapp dan juga oleh telepon dari beberapa kawan saya. Lucunya, kawan-kawan yang sore kemarin mengontak saya, semuanya nanya perihal yang sama, yakni soal acara A Create.



Ada yang bertanya acaranya mulai jam berapa, lokasi tempat acara dan ada juga yang bertanya acara A Create itu sebenarnya acara apa.

Ini salah satu contohnya


Melihat antusiasme dari kawan-kawan tersebut, saya memprediksi kayaknya acara A Create tahun ini akan rame, bahkan bisa lebih rame daripada A Create tahun lalu.

Dan ternyata prediksi saya tepat. Ketika saya datang sekitar pukul 18:30, terlihat antrian yang cukup panjang di depan gerbang masuk. 


Antrian ini semakin malam semakin panjang. Bahkan pada sekitar pukul 9 malam, para pengunjung yang antri harus rela menghadapi kenyataan bahwa mereka tidak dapat masuk karena jumlah orang yang sudah berada di dalam sudah memenuhi kapasitas maksimal.


Suasana di dalam memang terlihat sudah sangat padat yang membuat keringat di tubuh begitu mudah untuk terus mengalir. Wajar aja sih pengunjung yang datang bisa sedemikian banyak, karena para penampil utama adalah deretan band dan musisi Indonesia arus pinggir yang memiliki basis penggemar yang besar dan juga mereka memiliki prestasi yang membanggakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.






Selain itu, acara kemarin bisa sangat ramai karena di A Create tahun ini juga menjadi acara peluncuran dari platform Go Ahead People dan juga menandakan dimulainya kompetisi Go Ahead Challenge yang melingkupi empat subkultur, yakni fotografi, visual art, musik dan style.

Jadi para penikmat dan kreator dari masing-masing subkultur yang ada, semuanya datang dan berkumpul. Menjadikan A Create sebagai ajang temu akbar dari para insan kreatif atau yang dalam acara ini disebut sebagai Go Ahead People.


Selain ada penampilan musik, di acara ini para Go Ahead People juga dapat menikmati pameran visual art dan fotografi dari beberapa seniman di berbagai kota di Indonesia. 





Termasuk karya pacar saya, Nastasha Abigail. :D


Di sekitar areal panggung utama juga terdapat beberapa booth seperti booth dari Oomleo yang menawarkan kaos dan totebag yang ia desain dan bisa didapatkan secara cuma-cuma. Caranya hanya menukarkan kupon yang bisa didapat setelah kita registrasi data. Karena Oomleo ini salah satu seniman urban yang tengah populer saat ini, maka tidak heran boothnya selalu dipenuhi pengunjung. Dan sebelum acara usai, semua kaos dan totebag yang tersedia pun ludes.



Berbicara mengenai registrasi data, untuk dapat mengakses website Go Ahead People berikut juga mengikuti kompetisi Go Ahead Challenge, kita memang diharuskan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. Setelah data-data diverifikasi, maka barulah kita dapat mengakses dan juga mengunggah karya untuk diikutsertakan dalam kompetisi Go Ahead Challenge yang berhadiah utama mendapat kesempatan untuk merasakan pengalaman internasional ke Paris, Perancis.


Mekanisme Go Ahead Challenge cukup simpel, kita hanya diminta mengunggah karya dari empat bidang subkultur yang disukai. Setelah itu, kita juga diharapkan aktif dan mengikuti berbagai tantangan yang akan ada setiap minggunya. Penilaiannya nanti berdasarkan jumlah point, keputusan juri dan keaktifan kita dalam mengakses Go Ahead People setiap harinya.



Sejauh pengamatan saya, untuk saat ini entri terbanyak ada di subkultur musik. Saya jadi mendengarkan satu per satu dari karya musik yang telah terunggah. Cukup menyegarkan, walau sebagian juga gak sesuai selera saya.



Jadi untuk kamu yang punya karya musik atau karya-karya yang lain di visual art, style dan fotografi, mending buruan sign up di Go Ahead People dan submit karyamu sekarang juga. Mumpung yang ikutan belum begitu banyak. :D


Selamat berkarya!

Komentar

  1. Boleh minta email mas mau tanya tanya soal go a head :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE

Enam Lagu Yang Mendefinisikan Paloh Pop