Press Release Album ERK RMX

Salah satu kegiatan menulis yang terlihat mudah namun sebenarnya gak semudah itu adalah menulis press release. Bagi saya press release bukan sekedar berita terbaru untuk dibagikan ke khayalak ramai. Namun press release itu harus mengandung insight, nilai berita dan pemahaman yang cukup untuk produk atau apapun itu yang baru diluncurkan ke publik. 

Jika berbicara mengenai press release musik, maka insight yang ada harus datang dari hasil wawancara langsung dengan musisi yang bersangkutan atau pihak yang terlibat dalam pembuatan album atau lagu. Sementara itu, nilai berita datang dari pemahaman yang cukup pada sebuah album, lagu atau sejarah dari band atau musisi bersangkutan. Bagaimana sebuah press release menyajikan sudut pandang yang menarik untuk dibaca dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan umum dari media agar mereka tidak perlu lagi bertanya hal yang itu-itu saja ketika tiba waktunya untuk mewawancarai band yang bersangkutan. 

Dalam menulis press release, sebisa mungkin saya menempatkan diri juga pada posisi media yang akan menerima press release ini. Apakah saya akan menaikkan press release ini pada media tempat saya bekerja? Dan point-point apa yang bisa saya angkat berdasarkan press release ini untuk menjadi sebuah berita?

Jika hal-hal tersebut sudah terjawab dan pertanyaan-pertanyaan umum yang sekiranya dapat menjadi pertanyaan media juga sudah tercantum, maka sebuah press release bisa dikatakan berhasil.

Berikut ini adalah contoh press release yang baru saya kerjakan untuk album remix dari Efek Rumah Kaca. Soal berhasil atau tidak, silahkan Anda yang menentukan. 

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Cholil Mahmud, Adrian Yunan Faisal dan Akbar Bagus Sudibyo sebelumnya tidak pernah menyangka bahwa lagu-lagu ciptaan mereka yang terus digodok di studio latihan sejak 2005 ternyata dapat mengubah hidup mereka.

Lagu-lagu yang terus menerus dilatih dan disempurnakan di studio latihan secara militan, tanpa mengenal lelah dan bosan selama beberapa tahun akhirnya terwujud menjadi sebuah album penuh yang dirilis pada tanggal 16 Agustus 2007. Album tersebut bertajuk Efek Rumah Kaca yang diambil dari salah satu judul lagu di album yang juga digunakan sebagai nama grup musik.

Setelah itu, sejarah berbicara.

Tidak membutuhkan waktu lama bagi album debut ini untuk dicintai banyak kalangan di Indonesia. Mulai dari remaja, kritikus musik, sesama musisi hingga para aktifis sosial.

Album debut Efek Rumah Kaca ini lalu mendapat ganjaran beberapa penghargaan dari media dan institusi terkemuka. Seiring itu, keping CD yang terjual pun kian bertambah. Tercatat pada data terakhir, album ini terjual hingga 8000 keping. Jumlah yang fantastis untuk sebuah debut album.

Efek Rumah Kaca yang sebelumnya berpredikat sebagai band latihan yang tidak pernah manggung, setelah debut album dirilis, predikatnya berubah menjadi band panggung yang laris manis. Undangan tampil di berbagai kota di Indonesia berdatangan setiap minggunya.

Apresiasi terhadap Efek Rumah Kaca terus berlanjut, tidak hanya dalam bentuk piala penghargaan, undangan manggung dan jumlah keping CD yang terjual saja, namun juga dalam bentuk karya.

Beberapa musisi dan grup musik secara suka rela mendaur ulang dan juga mendeskontruksi karya Efek Rumah Kaca dan menjadikannya versi mereka sendiri. Karya-karya inisatif tersebut yang mencetuskan ide untuk merilis sebuah album remix yang berisi kumpulan karya dari berbagai musisi dan grup musik tanah air yang menginterpretasikan lagu-lagu Efek Rumah Kaca.

Album remix ini kemudian dibatasi dengan menampilkan semua lagu dalam album debut Efek Rumah Kaca. Dengan alasan, beberapa karya intepretasi yang sudah ada kebetulan berasal dari album pertama saja.

Beberapa musisi dan grup musik secara personal dihubungi untuk mengisi album remix ini. “Bin (manager terdahulu Efek Rumah Kaca) yang mengusulkan siapa saja yang potensial untuk terlibat. Saya, Adrian dan Akbar hanya usul-usul dikit,” ungkap Cholil saat menceritakan proses perekrutan pengisi album remix ini.

Salah satu nama yang diusulkan para personil Efek Rumah Kaca yaitu Voyagers of Icarie.

“Cholil yang minta Voyagers of Icarie nge-remix 'Insomnia’ karena katanya mood lagunya kerasa seperti musik Icarie. Cukup kebetulan juga karena saya dalam 3,5 tahun terakhir sedang berjuang mengatasi penyakit insomnia,” kata Monica Hapsari, vokalis dari Voyagers of Icarie yang dalam album remix ini menggunakan nama The Voyagers karena absennya mitra satu grup musiknya, Budi Candra Marcukundha dalam proses kreatif karena kesibukan pekerjaan.

Monic mengintepretasikan lagu “Insomnia” berdasarkan pengalamannya dalam berjuang mengatasi penyakit susah tidur tersebut. “Saya coba menampilkan rasa penderitaan, ketakutan dan kelelahan seseorang yang terkena insomnia,” lanjut Monica.

Hasilnya, “Insomnia” versi The Voyagers yang bertempo lebih lambat dari lagu aslinya terasa lebih mengalun dan menyeramkan melalui berbagai layer vokal di tengah iringan gitar akustik.

Jika The Voyagers menginterpretasikan “Insomnia” secara gamblang, Sajama Cut, pengisi lainnya dari album remix ini mencoba untuk menajamkan atmosfer dari salah satu hits terbesar Efek Rumah Kaca “Desember”.

“Lagu ‘Desember’ ini memiliki melodi yang melankolis dan mengedepankan dinamika antara minor dan major menjadi daya tarik tersendiri,” jelas Marcel , vokalis Sajama Cut mengenai alasan mengapa mereka memilih untuk me-remix ‘Desember’.

“Namun kami berusaha tetap mempertahankan melodi dan alur aransemen dari lagu aslinya. Kami hanya memberikan gemericik nuansa yang lebih memajukan atmosfer daripada perubahan total,” lanjutnya.

Lagu “Desember” yang menjadi track penutup dalam debut album Efek Rumah Kaca, dalam album remix ini didaulat menjadi track pembuka. Urutan lagu dalam album remix ini memang sengaja dibuat terbalik dari urutan di album asli.

Secara keseluruhan album remix ini membawa angin baru dari musik Efek Rumah Kaca. Dan ketiga personil Efek Rumah Kaca juga mengaku puas dan menyukai hasilnya. Seperti pengakuan Cholil berikut ini:

“Gue sih suka sama semua hasil remixnya. Dan bahkan memancing Efek Rumah Kaca untuk me-remake lagu-lagu Efek Rumah Kaca sendiri dalam format yang lebih ramai, yang nanti juga akan dirilis di bawah nama Pandai Besi.”

Cholil, Adrian dan Akbar tahu pasti hidup mereka kini sudah berubah dengan kesuksesan Efek Rumah Kaca. Namun kesuksesan itu tidak membuat mereka diam di tempat malah membuat mereka untuk selalu bergerak dengan langkah berani untuk melakukan berbagai hal baru.

Dan salah satu buktinya melalui album remix ini yang juga menjadi bukti betapa Efek Rumah Kaca begitu dicintai banyak orang, termasuk para musisi dan grup musik yang memberikan wujud apresiasi mereka dalam bentuk karya intepretasi yang dapat didengar dalam album ini.

----------------------------------------------------------------------------
Album ERK RMX dirilis bertepatan dengan Record Store Day. Dapatkan rilisan fisiknya hanya di Omuniuum Store, Ciumbuleuit 151 B lt. 2 Bandung 40141 Ph. 022-2038279

Tracklist:

1.Sajama Cut - Desember
2.LMS X 303 - Sebelah Mata
3.Cacat Nada - Cinta Melulu
4.Aghi Narottama - Melankolia
5.Zeke Khaseli - Efek Rumah Kaca
6.Adit Bujbunen Al Buse - Di Udara
7.Bottlesmoker - Debu - Debu Berterbangan
8.The Voyagers - Insomnia
9.Belkastrelka - Belanja Terus Sampai Mati
10.Lull - Bukan Lawan Jenis
11.Jay Beathustlers - Jatuh Cinta Itu Biasa Saja
12.Bima G - Jalang

Dan berikut ini track terfavorit saya pribadi dalam album remix ini:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Day #11: The Like In I Love You

Lampau: Ulasan Album Centralismo - SORE